Netjatim.com- Praktik bullying atau perundungan antar murid di sekolah marak terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Terbaru ini aksi bullying dilakukan di sekolah Binus Jakarta pada beberapa waktu lalu. Dalam rangka memperingati Hari International Memerangi Bullying, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya bullying, salah satunya dengan melibatkan orang tua murid.
Peran lembaga pendidikan dalam hal ini guru sangat penting dalam mencegah adanya bullying antar murid. Dra Yenny Tauvani, ahli perilaku anak dan founder starkids modelling management Surabaya mengatakan, kejadian bullying muncul dalam berbagai bentuk mulai dari intimidasi, mengejek, atau dalam bentuk kekerasan fisik.
Menurutnya, bullying bisa menyebabkan hilangnya nyawa korban akibat kekerasan langsung atau korban yang memutuskan mengakhiri hidup akibat tidak tahan terus di-bully. “Saat siswa berada di lingkungan sekolah, tentunya secara penuh mereka berada dalam pengawasan dan tanggung jawab guru, sehingga guru memiliki frekuensi yang tinggi dalam berinteraksi dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas,” ujar Yenny.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) terus berupaya melakukan pencegahan bullying atau perundungan di sekolah. Hal tersebut dilakukan lantaran maraknya kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
Kasus tersebut tidak hanya melibatkan siswa, tapi juga guru, orang tua, pembina, hingga kepala sekolah. Guru dapat membantu membangun kedekatan antar siswa, sehingga mereka merasa saling terhubung satu sama lain. “Jika dibutuhkan guru juga bisa menyediakan dokumen anti-bullying yang ditandatangani oleh seluruh siswa untuk menunjang terciptanya lingkungan kelas yang aman, tentunya dalam dokumen penting untuk menyertakan konsekuensi yang membangun bagi siswa yang melanggar dan prosedur penyelesaian masalah,” paparnya.
Kinanti Victoria Yulianto siswi kelas 6 salah satu sekolah dasar yang merupakan anak berprestasi di dalam dunia modeling menuturkan jika mencegah bullying cukup dengan satu kata “Lawan“.
Hari Anti Bullying sedunia menurut Kinanti bullying bukan dihindari, namun harus juga dikenal agar bisa mudah diatasi, jika terjadi karena bentuk bulying terus berkembang dalam lingkungan anak-anak biasanya lebih ke masalah pergaulan dengan teman. Yenny menyebut perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan secara verbal fisik ataupun sosial.
Baik di dunia nyata maupun maya, grup WA, Facebook harus dihindari. Adanya banyak bentuk bulying dalam perkembangan sosial, maka banyak cara untuk bisa mencegah dan menanggulanginya. “Bullying membuat seseorang merasa tidak nyaman dan tertekan, baik dilakukan oleh perorangan maupun kelompok,” jelasnya.
Yenny menjelaskan apa saja yang termasuk jenis bullying? Pertama-tama, untuk mencegah tindakan ini terjadi di sekolah, diketahui dulu tindakan apa saja yang termasuk bullying, antara lain: – Fisik berupa memukul, menampar, mendorong, menggigit, menendang, mencubit, mencakar, hingga pelecahan seksual, dan lain-lain. – Non-fisik berupa mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memanggil dengan julukan atau kecacatan fisik dan lain-lain. – Cyber merupakan perundungan melalui media elektronik – Verbal – Non-verbal langsung. – Non-verbal tidak langsung. (frd/red)