SUMENEP, netjatim.com–Setelah kurang lebih 3 bulan pasca kematian bayi asal Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, yakni Adellia Bella Negara. Akhirnya Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo memutasi Kepala Puskesmas Batang-Batang.
dr.fatimatul insyoniah. M.kes dimutasi ke Puskesmas Padian, mutasi Kapus Batang-Batang tersebut bersamaan dengan ratusan pejabat lainnya yang berlangsung di Pendopo Keraton Sumenep. Kamis (21-3-2024).
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo dalam sambutannya mengatakan, mutasi dan rotasi ASN di lingkungan pemerintah daerah sudah menjadi hal biasa.
“Hal itu dilakukan agar para ASN bisa bekerja lebih baik lagi dan maksimal,” kata Bupati Fauzi dalam arahannya didepan ratusan ASN yang dimutasi.
Kader PDI-P ini mengingatkan, pimpinan OPD serta pejabat lainnya yang baru dilantik itu tidak bisa berleha-leha. Sebab, masih banyak pekerjaan yang perlu untuk segera diselesaikan.
“Kami optimis, visi misi Sumenep dalam melayani masyarakat dapat terwujud dengan baik,” harap suami Nia Kurnia Fauzi ini.
Sementara itu, Abd.Halim pemuda asal Timur Daya yang sedari awal getol mengawal kasus kematian bayi Adellia Bella Negara asal Desa Tamidung mengapresiasi lengkah Pemkab Sumenep yang sudah memutasi Kapus Batang-Batang.
“Atas nama Gerakan Pemuda Timur Daya kami mengapresiasi Pemkab Sumenep yang sudah memindahkan kepala Puskesmas Batang-batang yang diduga telah melakukan Praktik diluar Standart Operasional Prosedur (SOP) hingga menyebabkan meninggalnya bayi atas nama Adellia Bella Negara,” ucap Halim kepada media ini.
Masih kata Halim, kasus kematian bayi Adellia merupakan pelanggaran pelayanan kesehatan yang dilakukan oknum Puskesmas Batang-batang dan kasus itu tidak akan pernah selesai tanpa permintaan Aktivis serta Masyarakat.
“Kematian Adellia tetap menjadi duka mendalam bagi masyarakat dan aktivis Timur daya yang terjadi diluar kode etik pelayanan kesehatan, bayi yang dinyatakan sehat sejak dalam kandungan hingga melahirkan harus bernasib malang karena keteledoran petugas kesehatan, “Jelasnya.
Halim menambahkan, kondisi pelayanan kesehatan dikabupaten Sumenep harus diakui masih lemah karena salah satu faktor blundernya oknum yang tidak bertanggungjawab masih dipertahankan tanpa ada sanksi.
“Semoga kejadian yang terjadi di Puskesmas Batang-Batang tidak akan terulang kembali di kemudian hari akibat keteledoran oknum yang tidak bertanggung jawab, semoga pelayanan kesehatan di kabupaten ujung timur Pulau Madura semakin baik kedepannya,” pungkas Wapresma STKIP Sumenep ini. (Bam)